Bila jiwa sudah buta dan mati

Pemberian orang walaupun tidak seberapa engkau kenang sampai mati
Engkau kenang dan ingat sepanjang masa
Engkau malu dengannya dan hormat kepadanya
Lebih-lebih lagi engkau hormat orangnya bila bertemu dengannya
Pemberian orang bukanlah selalu Tidak juga kekal abadi pemberiannya
Nilainya pun bukanlah berharga sangat
Itu pun kita puji-puji dia selalu
Selalu kita ingat kepadanya
Sering sahaja kita bercerita tentangnya di hadapan manusia
Sikap ini baguslah menunjukkan engkau mengenang budi dan jasa
Tapi aku hairan Tuhan yang banyak memberi dan jasa
Engkau lupakan begitu sahaja
Padahal nikmat dan pemberian Tuhan setiap detik dan masa tidak henti-hentinya
Nikmatnya yang berbagai-bagai bentuknya pula Kita minta atau tidak minta diberi-Nya kepada kita setiap masa
Oksigen sahaja pun sudah terlalu mahal dan besar kita rasa
Betapa pulalah lain-lain nikmat yang tidak terhingga banyaknya
Yang diberi kepada kita setiap detik pula
Belum lagi nikmat yang kita minta memanglah
Dia suruh kita meminta
Mungkin akan diberi-Nya kepada kita selagi kita hidup
Mengapa nikmat Tuhan yang diberi-Nya kepada kita, tidak terasa?
Mengapa kita tidak terasa malu kepada-Nya?
Mengapa kita tidak memberi suka menyebut-nyebutnya?
Betapa pula hendak hormat dan membesar-besarkan-Nya?
Apa dan mengapa menghalang kita menyebut-Nya dan bersyukur kepada-Nya?
Memanglah kita ini sudah buta hati dan mati jiwa
Nikmat Tuhan yang sudah begitu banyak sudah tidak terasa
 
[Continue reading...]

Tuhan Cinta Agung

[Continue reading...]

Jasa fakir dan miskin

 Ingin kami mengingatkan saudara dan saudari, tuan dan puan
 Jasa fakir miskin yang selama ini kita lupakan
 Setengah orang pula memandang jijik dan menghinanya
 Kalau kita renungkan, masya-Allah mereka telah berjasa kepada bangsa dan negara
 Cuba gambarkan kalau fakir miskin tiada atau tiada bekerjasama
 Apa akan jadi kepada bangsa dan negara dan kepada kita semua
 Beras dan sayur, lauk-pauk, siapa yang menyediakannya
 Di ladang-ladang kapas, di fabrik-fabrik benang dan kain siapa yang bekerja?
 Sudah tentu tiada apa yang dimakan
 Apatah lagi mana hendak dicari kain untuk dipakai
 Bagaimana pula tempat tinggal kita tiada buruh kasar membinanya
 Sudah tentu tiada erti kuasa dan kaya, kalau tempat tinggal tidak selesa
 Marilah kita renungkan betapa besarnya jasa mereka
 Entah berapa batang dan panjangnya jalan raya yang mereka bina
 Setiap hari mengeluarkan keringat membanting tulang
 Kerja di ladang dan membangun negara
 Untuk hasil dan kemajuan serta makanan semua kaum dan bangsa
 Setiap hari mereka dilambung ombak menangkap ikan, nelayan namanya
 Untuk kepentingan orang lain, sedangkan mereka tidak menjadi kaya
 Adakalanya tenggelam di laut untuk bangsa dan negara
 Marilah bersama-sama kita mengenang jasa mereka
 Marilah bersama-sama kita bantu kehidupan mereka
 Marilah kita berdoa agar mereka menjaga syariat Moga-moga kerja mereka diberi pahala
[Continue reading...]